Apartemen
adalah blok bangunan yang di dalamnya terbagi-bagi dalam sejumlah ruang atau
unit, yang dipasarkan secara strata-title atau disewakan. apartemen bisa dibagi
menjadi apartemen sewa (dengan biaya per hari, perbulan, atau pertahun,
tergantung kebijakan pengelola) dan apartemen yang dijual / condominium. Kesesuaian
AMDAL di Pembangunan Apartemen di depok
Pemahaman
tentang AMDAL yang dipaparkan di atas sudah di pahami oleh pemerintah dan
masing-masing investor yang membangun apartemen di kota Depok mereka memastikan
bahwa dalam proyek pembangunan apartemen pihaknya sudah memperhatikan izin
lingkungan dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan pihaknya juga
menerapkan konsep Green Building dan akan recycle semua limbah dari apartemen
itu.
Akan
tetapi rencana membangun apartemen berketinggian 20 lantai ini sejak beberapa
waktu lalu belum bisa terlaksana karena Pemerintah Kota Depok belum mengizinkan
pembangunan high rise building karena pembangunan gedung bertingkat masih
dibatasi setinggi delapan lantai.
Salah
satu pihak apartemen tersebut berkeyakinan pembangunan gedung pencakar langit
di Depok ini akan berdampak positif terhadap sektor ekonomi, di antaranya
penyediaan lapangan kerja dan pemenuhan kebutuhan hunian bagi masyarakat dengan
harga terjangkau. Selain itu, bisa meningkatkan pendapatan daerah lewat pajak
dan retribusi. “Tahun 2008 telah dibuat akses kemudahan bagi investor untuk
membangun gedung tinggi tetapi dengan syarat koefisien luas bangunan sesuai
peruntukannya. Akhirnya hingga sekarang diperkenankan membangun gedung
se-tinggi berapa pun asalkan sesuai koefisien luas bangunan. Pemerintah Kota
Depok, lanjutnya, juga akan berusaha mengako-madasi berbagai usaha yang dapat
menarik investasi, termasuk pembangunan proyek-proyek properti. Namun begitu,
pembangunan proyek tersebut haruslah sesuai dengan analisis lingkungan
dan-sosial, sehingga proses perizinan keluar sesuai dengan peruntukannya.
Apartemen
adalah tempat tinggal massal, rata-rata apartemen memiliki tinggi lebih dari 10
lantai. Setiap lantai memiliki beberapa "rumah" yang bisa ditinggali
oleh beberapa keluarga. Memang tujuan dari pembangunan apartemen ini bagus
yaitu untuk meminimalisasi penggunaan lahan untuk tempat tinggal. Jika perumahan
konvensional menggunakan lahan secara horisontal maka apartemen menggunakan
lahan secara vertikal. Cara ini sangat ampuh untuk meminimalisasi penggunaan
lahan.
Jika
ada dampak positif maka tentu akan ada dampak negatif. Begitu pula dengan
pembangunan apartemen di margonda raya ini. Dampak negatif pertama dari
pembangunan apartemen ini adalah bertambahnya kemacetan di jalan margonda raya.
Coba kita bayangkan akan ada berapa ratus atau mungkin berapa ribu orang yang
akan tinggal di apartemen tersebut. Jika di pagi hari orang-orang tersebut
berkegiatan sepergi pergi bekerja dan pergi ke sekolah tentu akan menambah
jumlah kendaraan yang tumpah ruah di jalan margonda raya.
Dampak
kedua yang mungkin akan timbul adalah habisnya air tanah di bawah permukaan.
Hal ini dapat terjadi karena meningkatnya kebutuhan air di apartemen tersebut.
Coba bayangkan berapa liter air yang dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari
seperti mandi dan mencuci. Developer tentu tak mau ambil repot. Mereka tinggal
bor tanah lalu sedot airnya. Padahal jika air yang disedot terlalu banyak maka
bisa menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah.
SUMBER:
·
http://www.slideshare.net/muhammadkennedy/analisa-mengenai-dampak-lingkungan-amdal
·
https://www.facebook.com/KomunitasIdeUsaha/posts/154562704667981
·
http://www.slideshare.net/muhammadkennedy/analisa-mengenai-dampak-lingkungan-amdal
·
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_dampak_lingkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar