Minggu, 21 Januari 2018

WISATA NGARAI SIANOK



    Ngarai Sianok adalah sebuah lembah curam (jurang) yang terletak di jantung kota Bukittinggi,Sumatra Barat. Lembah ini memanjang dan berkelok dari selatan Ngarai Koto Gadang sampai ke Ngarai Sianok Enam Suku, dan berakhir di Palupuh.
      Jurang ngarai dalamnya sekitar 100 m yang membentang sepanjang  15 km dengan lebar sekitar 200 m dan merupakan bagian dari patahan yang memisahkan  satu wilayah menjadi dua bagian (Patahan Semangko). Patahan ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang  hijau hasil dari gerakan turun kulit bumi (sinklinal).

Keistimewaan
      Kendati sebagian dindingnya pernah runtuh akibat  gempa pada tahun 2007, Ngarai Sianok masih tetap menarik dan tidak  kehilangan daya eksotiknya. Bahkan pada tahun itu juga, Ngarai Sianok ditetapkan  sebagai best  tourism object (objek wisata terbaik) pada penghargaan Padang Tourism Award (PTA) 2007 di Padang.
       Dilembah Ngarai Sianok mengalir Sungai  Sianok yang cukup jernih. Sungai tersebut bisa dimanfaatkan untuk kegiatan olah  raga seperti kano, arung jeram dan kayak.
   Di tepian sungai masih banyak dijumpai tumbuhan  langka seperti bunga rafflesia dan tumbuhan obat-obatan. Sedangkan  di dalam hutan di lembah ngarai, terdapat beberapa fauna liar yang masih bisa ditemui, seperti: monyet ekor panjang,siamang,rusa,babi hutan,macan tutul dan tapir.

Lokasi
Ngarai Sianok terletak di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Indonesia.
Akses
Untuk mencapai lokasi ini para wisatawan dapat menggunakan jalur darat. Dari kota Padang ke Bukittinggi,  perjalanan dapat ditempuh selama lebih kurang 2 jam perjalanan dengan  menggunakan angkutan umum, dengan ongkos antara Rp. 15.000-Rp.20.000,- per  orang (Februari 2008). Setelah sampai di kota  Bukittinggi, perjalanan bisa dilanjutkan dengan menggunakan angkutan kota ke lokasi Ngarai  Sianok. Untuk mengantisipasi supaya tidak berganti-ganti mobil, para wisatawan  dianjurkan untuk menggunakan jasa travel, mobil pribadi atau mobil sewaan yang  bisa langsung menuju lokasi objek wisata.

Akomodasi
Ngarai Sianok, terletak di tengah kota Bukittinggi. Di kota  ini terdapat hotel yang nyaman untuk tempat menginap bagi para wisatawan yang  datang dari luar kota.  Jenis hotel bervariasi mulai dari tarif murah hingga sangat mahal. Untuk  masalah makanan para wisatawan dimanjakan oleh berbagai aneka masakan Padang. Nasi Kapau  menjadi salah satu menu yang menarik untuk dicoba yang berada di Pasar Lereng  (disamping Pasar Atas).









SUMBER: 
wisatasumatera.wordpress.com
Google Search Images

Kamis, 11 Januari 2018

Perancangan Gedung Parkir Terintegrasi di Universitas Brawijaya dengan Pendekatan Green Facade

1. Pendahuluan
                
                    Universitas Brawijaya merupakan pendidikan tinggi negeri dengan total penerimaan mahasiswa baru tertinggi di Indonesia. Bertambahnya jumlah mahasiswa baru tiap tahun selaras dengan naiknya jumlah kendaraan yang beroperasi di dalam kampus. Fakta tersebut berbanding terbalik dengan luas lahan di kampus yang semakin sempit dikarenakan pembangunan gedung dan fasilitas perkuliahan. Hal itu menimbulkan permasalahan akan berkurangnya lahan parkir, kemacetan di dalam kampus, dan permasalahan lingkungan hijau. Gedung Parkir Terpusat dirancang sebagai solusi terhadap tiga permasalahan tersebut. Rancangan berupa gedung parkir ini menerapkan sistem transfer centre sebagai pusat pergantian beberapa jenis moda transportasi yang berbeda. Universitas Brawijaya merupakan perguruan tinggi negeri yang total peminat dan jumlah mahasiswa yang diterima setiap tahunnya tertinggi di Indonesia. Bahkan pada tahun 2013, menurut data yang diterima dari Pusat Informasi dan Keluhan (PDIK) Universitas Brawijaya, jumlah kenaikan mahasiswa yang diterima mencapai 10.000 orang. Dengan kenaikan mahasiswa sebanyak itu menyebabkan peningkatan aktivitas dan jumlah kendaraan pribadi di dalam kampus.



2. Hasil dan Pembahasan



Penerapan Konsep Green Facade

                    Terdapat dua desain green facade yang diterapkan pada bangunan. Desain green facade pada sisi depan dan belakang bangunan, serta desain green facade pada kedua sisi samping bangunan. Perbedaan keduanya berdasarkan fungsi dan kegunaannya. Green facade tipe 1 berfungsi sebagai filter bagi dampak buruk yang dihasilkan kendaraan, yakni efek polusi udara suara dan suara, sedangkan green facade tipe 2 ini didesain sebagai penyerap CO2 yang berasal dari gedung parkir juga sebagai penunjang tampilan estetis sekaligus menghadirkan unsur penghijauan pada bangunan.



                         Green facade tipe 1 berfungsi sebagai shading sekaligus barrier area terluar bangunan dari cahaya, debu, serta kotoran yang berasal dari luar. Green facade tipe 1 ditempatkan pada sisi fasad yang menghadap utara dan selatan. Letak green facade yang berada sebagai tampilan muka bangunan juga menimbulkan hawa lingkungan yang sejuk bagi lingkungan parkir. Selain itu dengan perletakan green facade sebagai shading ruang parkir, maka dapat mengurangi paparan panas karena disebabkan proses evaporasi pada tanaman (Green Roofs, 2008).
                        Desain green facade pada tipe 1, modular panel tidak seluruhnya menutup permukaan bangunan. Sehingga cahaya dari luar dapat masuk ke dalam sehingga pada satuan ruang parkir yang berada pada sisi depan tidak membutuhkan penambahan cahaya buatan. Jarak bebas antara struktur green facade dengan plat lantai bangunan juga digunakan sebagai pertukaran udara dari luar dan dalam (dimanfaatkan sebagai pembuangan asap oleh exhaust). Terdapat jarak antara green facade dengan barrier parkir mobil, hal itu digunakan sebagai sirkulasi bagi petugas untuk pengecekan dan perawatan modular green facade. Tanaman yang digunakan adalah jenis tanaman rambat yang berfungsi sebagai filter terhadap debu, asap, dan kebisingan yakni jenis Euonymus coloratus, Euonymus fortune dan Hedera helix.

                       Penerapan green facade pada area depan dan belakang difungsikan sebagai pelindung (barrier) serta filtrasi terhadap polusi suara dan udara. Menurut literatur Greenscreen (2008) penerapan green facade pada area depan memberikan dampak mengurangi kebisingan yang ditimbulkan oleh kendaraan dalam bangunan gedung parkir. Selain itu keberadaan green facade apa sisi depan juga menjadi barrier atau pengaman dari panas matahari dan air hujan yang berasal dari luar. Desain green facade pada area sisi depan dan belakang tidak menutupi seluruh permukaan, hal itu dikarenakan dapat mengurangi sirkulasi udara dari luar ke dalam bangunan.

  3. Kesimpulan


                       Desain rancangan gedung parkir diproyeksikan dapat menampung kebutuhan parkir civitas akademika Universitas Brawijaya hingga 3 tahun ke depan sesuai dengan proyeksi jumlah civitas kampus pada tahun 2017 yakni sebesar 76.917 orang. Jumlah satuan ruang parkir yang disediakan sejumlah 1050 SRP (satuan ruang parkir ) mobil dan 3465 satuan ruang parkir motor. Gedung parkir dibagi dalam 3 titik dalam kampus. Ketiga titik tersebut memiliki ruang lingkup yang berbeda-beda. Gedung parkir 1 memiliki kapasitas parkir sebesar 430 SRP mobil dan 1418 SRP, gedung parkir 2 memiliki kapasitas 336 SRP mobil dan 1104 SRP motor, dan gedung parkir 3 memiliki kapasitas 284 SRP mobil dan 943 SRP motor.
                       Sebagai penghubung antara gedung parkir dengan tempat perkuliahan, dirancang empat rute dengan jalur sirkulasi yang khusus disediakan transportasi massal. Empat rute tersebut yakni rute A, B, C, dan D. Moda transportasi massal yang digunakan adalah electric shuttle car, total terdapat 16 electric shuttle car yang beroperasi dengan waktu tunggu maksimal sebesar 3.75 menit. Pengoperasian moda transportasi umum ini mengikuti jam perkuliahan kampus, dari jam 07.00 hingga 17.00. Tempat pemberhentian kendaraan sementara (halte) ditempatkan pada tiap jarak 200 meter dari pemberhentian. Halte diletakkan dekat dengan fakultas-fakultas.
                       Terdapat dua sistem green facade yang diterapkan pada empat sisi rancangan gedung parkir. Sistem tersebut yakni modular trellis (pada sisi depan dan belakang bangunan) dan flower pots (pada sisi samping bangunan). Tanaman yang dipilih adalah tanaman jenis Euonymus coloratus, Euonymus fortune, Hedera helix, Dracanea golden, Dracanea hijau dan Corymbosa hijau.


































Daftar Pustaka

Artikel Muhamad Zulfikri, Heru Sufianto,dan Tito Haripradianto
Departemen Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. 1996. Pedoman 
Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir. Jakarta. 
Green Roofs. 2008. Introduction to Green Walls Technology, Benefits & Design. Los 
Angeles: Greenscreen. 
Greenscreen. 2008. Considerations for Advanced Green Façade Design. Los Angeles: 
Greenscreen. 
Irmscher, Ilja. 2013. Volume 1: Planning Principles (Construction and Design Manual). 
Singapore: RHED Publishing.
University of Massachusetts Lowel. 2011. Campus Transportation Plan University of Massachusetts Lowel,Boston.








Minggu, 07 Januari 2018

PENGARUH PEMBANGUNAN APARTEMEN DI KOTA DEPOK


Apartemen adalah blok bangunan yang di dalamnya terbagi-bagi dalam sejumlah ruang atau unit, yang dipasarkan secara strata-title atau disewakan. apartemen bisa dibagi menjadi apartemen sewa (dengan biaya per hari, perbulan, atau pertahun, tergantung kebijakan pengelola) dan apartemen yang dijual / condominium. Kesesuaian AMDAL di Pembangunan Apartemen di depok
Pemahaman tentang AMDAL yang dipaparkan di atas sudah di pahami oleh pemerintah dan masing-masing investor yang membangun apartemen di kota Depok mereka memastikan bahwa dalam proyek pembangunan apartemen pihaknya sudah memperhatikan izin lingkungan dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan pihaknya juga menerapkan konsep Green Building dan akan recycle semua limbah dari apartemen itu.
Akan tetapi rencana membangun apartemen berketinggian 20 lantai ini sejak beberapa waktu lalu belum bisa terlaksana karena Pemerintah Kota Depok belum mengizinkan pembangunan high rise building karena pembangunan gedung bertingkat masih dibatasi setinggi delapan lantai.
Salah satu pihak apartemen tersebut berkeyakinan pembangunan gedung pencakar langit di Depok ini akan berdampak positif terhadap sektor ekonomi, di antaranya penyediaan lapangan kerja dan pemenuhan kebutuhan hunian bagi masyarakat dengan harga terjangkau. Selain itu, bisa meningkatkan pendapatan daerah lewat pajak dan retribusi. “Tahun 2008 telah dibuat akses kemudahan bagi investor untuk membangun gedung tinggi tetapi dengan syarat koefisien luas bangunan sesuai peruntukannya. Akhirnya hingga sekarang diperkenankan membangun gedung se-tinggi berapa pun asalkan sesuai koefisien luas bangunan. Pemerintah Kota Depok, lanjutnya, juga akan berusaha mengako-madasi berbagai usaha yang dapat menarik investasi, termasuk pembangunan proyek-proyek properti. Namun begitu, pembangunan proyek tersebut haruslah sesuai dengan analisis lingkungan dan-sosial, sehingga proses perizinan keluar sesuai dengan peruntukannya.
Apartemen adalah tempat tinggal massal, rata-rata apartemen memiliki tinggi lebih dari 10 lantai. Setiap lantai memiliki beberapa "rumah" yang bisa ditinggali oleh beberapa keluarga. Memang tujuan dari pembangunan apartemen ini bagus yaitu untuk meminimalisasi penggunaan lahan untuk tempat tinggal. Jika perumahan konvensional menggunakan lahan secara horisontal maka apartemen menggunakan lahan secara vertikal. Cara ini sangat ampuh untuk meminimalisasi penggunaan lahan.
Jika ada dampak positif maka tentu akan ada dampak negatif. Begitu pula dengan pembangunan apartemen di margonda raya ini. Dampak negatif pertama dari pembangunan apartemen ini adalah bertambahnya kemacetan di jalan margonda raya. Coba kita bayangkan akan ada berapa ratus atau mungkin berapa ribu orang yang akan tinggal di apartemen tersebut. Jika di pagi hari orang-orang tersebut berkegiatan sepergi pergi bekerja dan pergi ke sekolah tentu akan menambah jumlah kendaraan yang tumpah ruah di jalan margonda raya.
Dampak kedua yang mungkin akan timbul adalah habisnya air tanah di bawah permukaan. Hal ini dapat terjadi karena meningkatnya kebutuhan air di apartemen tersebut. Coba bayangkan berapa liter air yang dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci. Developer tentu tak mau ambil repot. Mereka tinggal bor tanah lalu sedot airnya. Padahal jika air yang disedot terlalu banyak maka bisa menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah.

















SUMBER:
·         http://www.slideshare.net/muhammadkennedy/analisa-mengenai-dampak-lingkungan-amdal
·         https://www.facebook.com/KomunitasIdeUsaha/posts/154562704667981
·         http://www.slideshare.net/muhammadkennedy/analisa-mengenai-dampak-lingkungan-amdal
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_dampak_lingkungan